Pemilihan Umum atau Pemilu yang diselenggarakan oleh bangsa Indonesia pada tanggal 9 April 2014 dengan jumlah partai yang berpartisipasi ada 15 partai terdiri dari 12 partai tingkat nasional dan 3 partai tingkat lokal diharapkan membawa harapan baru dan merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan dan pengejawantahan kedaulatan rakyat untuk menghasilkan pemimpin dan pemerintahan yang demokratis dan berdaulat. Pemerintahan yang dihasilkan dari Pemilihan Umum diharapkan menjadi pemerintahan yang mendapat legitimasi yang amanah dan kuat. oleh karena itu, diperlukan upaya dari seluruh komponen bangsa untuk menjaga kualitas Pemilu.
Indonesia ke depan dihadapkan begitu banyak permasalahan, tantangan, dan rintangan sehingga dibutuhkan pemimpin yang mampu menjawab persoalan besar bangsa seperti pengangguran, kemiskinan, ketidakmerataan distribusi ekonomi, dan masalah penegakan hukum, dan hal tersebut membutuhkan ketokohan pemimpin yang teruji, berani, kuat, konsisten, jujur, dan sudah terbukti rekam jejaknya. Pada tahun 2014 ini akan sangat menentukan kemana arah Indonesia akan dibawa, apakah akan membawa Indonesia ke negara maju atau justru negara gagal. Banyak para ahli berpendapat bahwa prospek Ekonomi Indonesia di tahun 2014 akan dipengaruhi oleh Pemilu baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden dimana peristiwa ini mempunyai peran yang ambigu atau bermata dua bagi ekonomi Indonesia di tahun 2014. Di satu sisi, pemilu tersebut bisa mendorong ekonomi Indonesia tetapi di sisi lain bisa mengerem ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia (BI) memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama pemilu tahun 2014 naik diangka sekitar 0,2 persen yang mana sangatlah signifikan bagi para pelaku bisnis yang bergerak dalam usaha konveksi , sablon , poster , ataupun sticker dan masih banyak lagi. Adapun iklim investasi Indonesia akan sedikit tertahan selama pelaksanaan Pemilu 2014. Namun demikian, iklim investasi diprediksikan akan kembali bergerak pada bulan Oktober 2014, apabila terpilih pemimpin yang baru secara demokratis. Hal ini mengakibatkan investor asing masih akan menahan diri untuk menanamkan modalnya, kemudian masuk kembali setelah pemilu berakhir.
PT. Gas Depo Industry sebagai perusahaan liquid dan gas industri terintegrasi menyambut dan berharap bahwa hasil pemilihan umum 2014 dapat membawa bangsa Indonesia menuju arah yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat.