Indonesia merupakan negara kepulauan yang termasuk negara tropis dengan mempunyai suhu relatif panas, selain itu ditambah dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup baik membuat daya beli masyarakat untuk mempunyai mesin penyejuk ruangan atau Air Conditioner (AC) agar ruangan atau kamar menjadi sejuk dan dingin seakan sudah menjadi kebutuhan umum. Terdapat banyak pilihan jenis dan merk AC yang beredar di masyarakat mulai dari harga yang murah sampai harga yang mahal dengan menawarkan berbagai macam fasilitas seperti anti-bakteri, memakai inverter, dan lain sebagainya. Namun Jenis AC yang paling umum dipakai antara lain : AC Split dan AC Window yang pada umumnya ditemukan pada rumah-rumah tinggal, AC Sentral dan Chiller yang pada umumnya ditemukan pada gedung bertingkat, gedung komersial, dan perusahaan-perusahaan atau industri.
Rumus Menghitung Kebutuhan Kapasitas AC Ruangan
Sebelum kita menghitung, harus dipahami dahulu istilah-istilah dalam dunia AC antara lain adalah PK. Satuan ukuran untuk menyatakan besaran atau kemampuan AC mendinginkan ruangan disebut PK. Apakah arti PK dalam AC itu ? PK ternyata berasal dari Bahasa Belanda yaitu “Paard Kracht” (baca : part kraak) yang berati “Tenaga Kuda” atau “Horse Power atau HP” dalam Bahasa Inggrisnya. Pada umumnya, ketentuan yang digunakan pada PK adalah 1 PK dalam AC biasa menggunakan kurang lebih 750 watt, atau lebih tepatnya sekitar 735.5 watt. Sedangkan 1 PK setara atau equivalen dengan 0.986 HP (Horse Power).
Selain itu, ada juga singkatan BTU yang berarti British Thermal Unit yaitu satuan energi atau kalor yang digunakan di Amerika Serikat yang biasanya di definisikan per jam, menjadi satuan BTU/hour. Satuan ini juga masih sering dijumpai di Britania Raya (Inggris) pada sistem pemanas dan pendingin lama. Sekarang ini satuan ini mulai digantikan dengan satuan energi dari unit SI, yaitu Joule (J). Nilai 1 BTU/hour merupakan energi yang dibutuhkan untuk memanaskan atau mendinginkan air sebanyak 1 galon air (1 pound sekitar 454 gram) agar temperaturnya naik atau turun sebesar 1 derajat fahrenheit dalam 1 jam.
Hubungannya dengan AC, British Thermal Unit (BTU) menyatakan kemampuan mengurangi panas atau mendinginkan ruangan dengan luas dan kondisi tertentu selama satu jam. Orang awam sering menyebut kekuatan AC itu dengan PK, sebenarnya yang diperlukan adalah satuan input dan output : input nya berapa Watt dan outputnya berapa BTU/hour.
Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui dan kadang mengabaikan luas ruangan dengan tingkat kebutuhan AC. Karena diasumsikan tempatnya kecil, maka cukup memakai 1/2 PK saja, atau bisa juga sebaliknya, karena diasumsikan tempatnya besar, maka kita mamasang AC 2 PK. Kita pikir kita sudah melakukan penghematan dengan membeli 1 unit AC daripada 2 Unit AC, jangan sampai AC yang Anda sudah beli terlalu besar yang berakibat pada pemborosan atau jangan sampai juga terlalu kecil yang berakibat ruangan menjadi kurang dingin dan umur AC menjadi pendek. berikut rumus sederhana menghitung kebutuhan AC yang bisa kita gunakan dan manfaatkan.
Cara Menghitung Kebutuhan AC
Berikut rumus untuk menentukan kebutuhan BTU AC Anda :
(L x W x H x I x E) / 60 = Kebutuhan BTU
L = Panjang Ruang (dalam feet)
W = Lebar Ruang (dalam feet)
I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
H = Tinggi Ruang (dalam feet)
E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara;
Nilai 17 jika menghadap timur;
Nilai 18 jika menghadap selatan;
Nilai 20 jika menghadap barat.
1 Meter = 3,28 Feet (kaki)
Kapasitas AC berdasarkan PK:
AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
Contoh Penghitungan:
- Ruang berukuran P x L x T : 5m x 5m x 3m atau (16 kaki x 16 kaki x 10 kaki), berinsulasi (berhimpit dg ruangan lain), dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (16 x 16 x 10 x 10 x 17) / 60 = 7.253 BTU. Maka jenis AC yang digunakan cukup dengan AC ¾ PK.
-
Ruangan 5 x 5 x 5 meter, dibutuhkan AC berapa PK untuk mendinginkan ruangan tersebut ?
Jawabannya adalah (5 x 5 x 5)/3 x 60= 125/3 x 60 = 2500 BTU. Maka AC yang dibutuhkan adalah sebesar 1/2 PK karena range 1/2 PK sampai dengan 5000 BTU.
Tips Cara Menghemat Listrik AC
Menurut penelitian dan memang fakta bahwasanya lebih dari 50% konsumsi energi listrik di rumah adalah untuk mesin penyejuk udara atau Air Conditioner (AC). Untuk konsumsi energi listrik di perkantoran, angka ini naik hingga 70%. Sedangkan saat ini ketika pembangkit listrik menghasilkan energi seringkali faktor lingkungan yang menjadi korban, hasilnya adalah adanya pemanasan global atau Global Warming.
Berikut merupakan tips mengatur AC lebih irit pemakaian listrik :
- Pilihlah AC yang memiliki (PK) sesuai dengan ukuran ruangan anda
- Melakukan perawatan AC secara rutin dan berkala seperti cuci AC minimal 3 bulan sekali
- Melakukan Operasional secara benar seperti matikan AC bila tidak menggunakannya ataupun sedang berpergian, selalu menutup pintu agar AC tidak menghabiskan banyak arus, atur suhu AC sesuai kebutuhan.
- Beli AC yang hemat energi seperti AC yang sudah menggunakan inverter dan jenis kompresor teknologi terbaru.
- Ganti Freon Sintetis Konvensional Anda dengan Musicool
Musicool
Apa itu musicool ? Musicool adalah freon hydrocarbon alternatif yang lebih ramah lingkungan (eco-friendly) pengganti freon sintetis konvensional. Musicool asli produk Indonesia buatan dalam negeri yang diproduksi oleh Pertamina.
Berikut perbandingan Musicool dengan freon konvensional :
A. Refrigerant MUSICOOL
- Berat jumlah penggunaan musicool lebih ringan 30 % misalnya freon sintesis konvensional untuk AC Split 1 PK rata-rata membutuhkan 1 Kg sedangkan penggunaan Musicool cukup dengan 30 gram, hasilnya biaya penggunaan bahan pendingin menjadi lebih rendah.
- Ramah lingkungan karena tidak merusak Ozon (O3) bumi
- Kinerja kompresor lebih ringan karena molekul Musicool lebih halus dibandingan freon sintesis konvensional, hasilnya adalah :
- Konsumsi pemakaian energi/listrik/bahan bakar lebih rendah turun hingga 25 % – 30% yang mengakibatkan biaya konsumsi energi/listrik/bahan bakar menjadi lebih turun
- Biaya Pemeliharaan atau Maintenance Cost lebih rendah
- Umur (life time) pemakaian peralatan dan komponen menjadi lebih lama
- Cost menjadi lebih rendah
- Biaya penyusutan barang lebih kecil
A. Refrigerant Sintetis Freon Konvensional
- Penggunaan jumlah freon lebih banyak yang mengakibatkan biaya pemeliharaan atau maintenance cost menjadi tinggi.
- Kinerja kompresor menjadi lebih berat yang mengakibatkan antara lain :
- Membuat biaya pemeliharaan atau maintenance menjadi lebih tinggi.
- kompresor cepat rusak
- Umur (life time) peralatan dan komponen menjadi lebih pendek
- Biaya operasional dan lebih tinggi
- Biaya penyusutan lebih besar
- Konsumsi energi/listrik/bahan bakar yang mengakibatkan cost menjadi tinggi
Macam dan Jenis Musicool :
- Musicool MC12 atau MC-12 sebagai pengganti freon R-12
- Musicool MC22 atau MC-22 sebagai pengganti freon R-22
- Musicool MC134 atau MC-134 sebagai pengganti freon R-134a
- Musicool MC600 atau MC-600 sebagai pengganti freon R-600a dengan komposisi Iso Butane
- Musicool MC-600 N yang merupakan produk Pertamina untuk produk N-Butane
Namun yang paling sering dipakai di dunia industri dan perdagangan adalah MC-12, MC-22, dan MC-134
Jual Musicool
PT. Gas Depo Industry jual Musicool Pertamina dengan harga murah, kualitas produk terjamin, jaminan supply yang dapat diandalkan, pelayanan yang prima serta delivery yang cepat. Musicool tersedia dalam kemasan ukuran tabung yang dikehendaki pelanggan antara lain : tabung 3 kg, tabung 6 kg, dan tabung 45 Kg. PT. Gas Depo Industry juga menjual produk Musicool dalam bentuk ton curah dalam kemasan Tanki, Iso Tank, Skid Tank, dan Lorry Tank.
Selain menjadi suplier dan menjual Musicool Pertamina, PT. Gas Depo Industry melayani jasa konversi dari freon sintetis konvensional ke freon Musicool.
Segera hubungi tim sales dan call center kami untuk mendapatkan produk Musicool Pertamina dari PT. Gas Depo Industry.
Call Center : 08179867722
E-mail : sales@gasdepo.co.id