Methane (CH4) :
Methane (CH4) atau Metana atau gas metan merupakan hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4. Metana murni (Pure Methane) tidak berbau (odorless), tapi apabila digunakan untuk keperluan komersial, umumnya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.
Metana adalah komponen utama gas alam dan merupakan sumber bahan bakar utama (fuel). Methane (CH4) digunakan dalam proses industri kimia dan dapat diangkut sebagai cairan yang dibekukan bersuhu rendah atau cryogenic (gas alam cair, atau LNG).
Metana akan lebih berat daripada udara ketika dalam bentuk cairan yang dibekukan, hal ini dikarena gas metana yang didinginkan akan mempunyai massa jenis yang lebih besar, . Gas Metana yang berada pada suhu ruangan biasa akan lebih ringan daripada udara. Gas alam (LNG) yang sebagian besar adalah metana, biasanya didistribusikan melalui jalur pipa gas.
Bahan bakar (Fuel)
Gas Metan adalah salah satu bahan bakar yang penting dalam pembangkitan listrik (Power Generation), dengan cara membakarnya dalam gas turbin atau pemanas uap. Apabila dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya, pembakaran metana menghasilkan gas karbondioksida yang lebih sedikit untuk setiap satuan panas (kalori) yang dihasilkan. Panas pembakaran yang dihasilkan metana adalah berjumlah 891 kJ/mol. Jumlah panas (kalori) ini lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar hidrokarbon lainnya, namun jika dilihat rasio antara panas yang dihasilkan dengan massa molekul metana (16 g/mol), maka metana akan menghasilkan panas per satuan massa (55,7 kJ/mol) yang lebih besar daripada jenis hidrokarbon lainnya. Di perkotaan, metana dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah dan digunakan untuk pemanas rumah, memasak dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Gas Metana yang dialirkan di rumah ini biasanya dikenal dengan gas alam (Natural Gas). Gas alam (natural gas) mempunyai kandungan energi 39 megajoule per meter kubik, atau 1.000 BTU per kaki kubik standar.
Metana dalam bentuk gas alam terkompresi (compressed natural gas) digunakan sebagai bahan bakar kendaraan dan telah terbukti juga sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan (eco-friendly) daripada bahan bakar fosil lain macam bensin dan diesel.
Di atmosfer Bumi
Pembentukan Metana terjadi dekat permukaan bumi, terutama karena aktivitas mikroorganisme yang melakukan proses metanogenesis. Gas metan kemudian terbawa ke stratosfer oleh udara yang naik di iklim tropis. Konsentrasi metana di udara sebenarnya sudah dapat dikontrol secara alami tapi karena disebabkan banyak aktivitas manusia yang menghasilkan metana maka sekarang membuat gas ini menjadi salah satu gas rumah kaca,dan menjadi penyebab pemanasan global serta berpengaruh terhadap rusaknya lapisan ozon bumi. Secara alami, gas metan bereaksi dengan radikal hidroksil. Gas Metana memiliki waktu “hidup” sekitar 10 tahun, baru setelah itu akan hilang dengan berubah menjadi karbon dioksida dan air.
Sebagai tambahan, ada sejumlah besar metana dalam bentuk metana klarat terdapat di dasar laut dan kerak bumi. Sebagian besar metana ini dihasilkan oleh proses metanogenesis.
Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2010, kandungan metana di Arktik diperkirakan 1850 nmol/mol, 2 kali lebih tinggi jika dibandingkan sampai 400.000 tahun sebelumnya. Menurut sejarahnya, konsentrasi metana di atmosfer bumi berkisar antara 300 dan 400 nmol/mol selama periode glasial atau zaman es dan 600-700 nmol/mol pada periode interglasial. Level konsentrasi metana ini bahkan bertambah jauh lebih besar daripada penambahan karbondioksida.
Metana di atmosfer bumi mempunyai potensi pemanasan global 25 kali lebih besar dari pada karbon dioksida dalam periode 100 tahun ini dan merupakan salah satu gas rumah kaca yang utama. Hal ini berarti, emisi metana lebih besar mempunyai efek 25 kali lipat daripada emisi karbon dioksida dengan jumlah yang sama dalam periode 100 tahun. Gas Metana mempunyai efek yang besar dalam jangka waktu pendek (waktu “hidup” 8,4 tahun di atmosfer), sedangkan gas karbon dioksida mempunyai efek kecil dalam jangka waktu lama (lebih dari 100 tahun). Konsentrasi metana di atmosfer telah meningkat 150% dari tahun 1750 dan menyumbang 20% efek radiasi yang dihasilkan gas rumah kaca secara global.
Umumnya, gas metan yang dihasilkan dari tempat pembuangan akhir akan dibakar sehingga dihasilkan CO2 daripada metana, hal ini dikarena gas metan lebih berbahaya untuk ozon. Belakangan ini, metana yang dihasilkan dari penambangan batu bara (Coal Bed Methane atau CBM) telah berhasil digunakan untuk membangkitkan listrik.
Metana bersifat tidak beracun, tapi sangat mudah terbakar (Flammable) dan dapat menimbulkan ledakan apabila bercampur dengan udara (Oksigen). Metana juga sangat reaktif pada oksidator, halogen, dan beberapa senyawa lain yang mengandung unsur halogen. Metana juga bersifat gas asfiksian dan dapat menggantikan oxygen (O2) dalam ruangan tertutup. Asfiksia dapat terjadi jika konsentrasi oksigen di udara berkurang sampai di bawah 16% volume, karena kebanyakan orang hanya dapat mentoleransi pengurangan kadar oksigen (O2) sampai 16% tanpa merasa sakit. Gas metana dapat masuk ke dalam interior sebuah gedung yang dekat dengan tempat pembuangan akhir (TPS) dan menyebabkan orang didalamnya terpapar metana. Namun beberapa gedung telah dilengkapi sistem keamanan dibawah basement mereka untuk secara aktif menghisap gas metana ini dan membuangnya keluar gedung. (Source : Wikipedia)
Untuk pemesanan produk methane (CH4), Metana, gas metan, segera hubungi PT. Gas Depo Industry
Call Center : 08179867722