Salah satu gas yang cukup langka di muka bumi ini ternyata sangat dibutuhkan dalam berbagai aktivitas manusia. Siapa sangka, keunikkan dari sifat gas helium membuatnya banyak digunakan untuk dunia medis, dunia penyelaman, dunia industri, dunia sains, bahkan dunia ekonimi. Kehadiran gas helium membuat manusia semakin produktif dalam menciptakan berbagai inovasi bahkan teknologi yang semakin janggih. Sebut saja roket, mesin roket membutuhkan helium untuk membuat hidrogen dan oksigen tetap dalam keadaan cair.
Helium banyak dimanfaatkan secara ekonomi. Ya, kita pasti sering melihat pedagang balon gas yang selalu digemari anak-anak… Nah, gas yang mengisi balon sampai balonnya dapat melayang di udara bernama gas helium. Sifat gas helium yang lebih ringan dari udara di sekitarnya, membuat helium dipilih sebagai gas untuk mengisi balon. Itu sebabnya penjual balon gas membutuhkan helium sebagai bahan utama untuk membuat balon gas.
Selain balon gas untuk anak-anak, helium pun dijadikan bahan bakar utama agar balon udara dapat terbang di langit. Lagi-lagi helium dipilih sebagai gas yang membantu menerbangkan balon udara karena sifatnya yang tidak mudah terbakar dan massanya yang lebih ringan dari udara. Walaupun gas hidrogen masih jauh lebih ringan massanya dibandingkan helium, helium tetap dipilih sebagai bahan bakar balon udara dikarenakan sifat gas hidrogen sangat mudah terbakar. Jika mudah terbakar tentu sangat membahayakan bagi penumpang yang menaiki balon udara.
Jual Helium Untuk Balon
Jual Helium untuk balon udara untuk berbagai kegiatan acara Anda seperti ulang tahun, opening ceremony, selamatan, dan sebagainya. PT. Gas Depo Industry jual gas Helium (He) dengan harga murah bersaing, stock yang terjamin, dan kualitas purity terbaik. Selain jual gas helium untuk balon, kami juga merupakan agen supplier dan distributor serta tempat isi ulang gas helium terpecaya untuk mensupply kebutuhan industri Anda seperti helium untuk Oil and Gas atau Migas, Laboratorium, Research Entities, Fabrikasi, Kedokteran, dan sebagainya.
Gas Helium dengan rumus molekul kimia He dipakai sebagai pengisi balon udara, hal ini dikarenakan sifat dari gas helium didalam balon yang mempunyai berat jenis yang lebih ringan daripada udara diluar balon atau sekitarnya sehingga terjadi lifting yang mengakibatkan balon bisa terbang. Ada 3 jenis gas yang biasanya dipakai untuk mengisi gas balon :
- Gas Hydrogen (H2) : Gas ini tergolong gas yang berbahaya karena bersifat sangat mudah terbakar (flammable) sehingga sangat tidak direkomendasikan penggunaannya untuk mengisi balon udara. contoh kasus berbahayanya gas ini, adalah penggunaan Gas Hydrogen (H2) pada Balon Terbang Zeppelin yang terbakar pada perang dunia ke-II yang mengakibatkan kerugian nyawa manusia dan harta.
- Gas Karbit : Gas ini juga termasuk gas yang berbahaya karena sangat mudah terbakar (flammable) dan juga tidak direkomendasikan penggunaannya untuk mengisi balon udara.
- Gas Helium (He) : Secara internasional Gas Helium (He) adalah satu-satunya gas yang direkomendasikan penggunaannya untuk mengisi balon udara, namun memang gas ini harganya lebih mahal namun nilainya tak seberapa dibandingkan dengan keselamatan atau safety manusia pada event acara Anda.
Pemilihan Helium Untuk Balon
Umumnya kita mengenal gas yang mengisi balon agar balon tersebut dapat melayang adalah gas helium. Namun ternyata masih banyak yang menggunakan gas karbit untuk mengisi balon. Memang hasilnya sama saja dengan balon yang diisi gas helium dan keuntungan lainnya balon dengan gas karbit ini relatif lebih murah dibandingkan balon yang berisi helium. Apakah perbedaan diantara keduanya?
Gas karbit atau kalsium karbida merupakan gas hasil pengelasan untuk menyambung besi. Gas kalsium karbida dapat membuat balon terbang. Rupanya gas inilah yang lebih sering digunakan untuk balon yang biasa dijual di banyak tempat. Harga yang ditawarkan setiap balon berisi gas karbit memang lebih murah antara 5.000-7.000 rupiah per balon.
Sayangnya, balon berisi gas karbit justru sangat berbahaya karena memiliki sifat yang mudah terbakar akibat perubahan suhu, maupun percikan api. Balon berisi gas karbit sangat mudah meledak saat terkena suhu panas. Sifat dari gas karbit ini seperti hidrogen, sama-sama ringan dapat membuat balon terbang namun sama-sama berbahaya karena mudah terbakar.
Beda halnya dengan gas helium, balon yang berisi gas helium lebih dianjurkan karena sangat aman sekalipun terjadi perubahan suhu yang drastis. Harga balon yang berisi gas helium relatif lebih mahal dibandingkan dengan balon berisi gas karbit, untuk ukuran yang sama, balon berisi gas helium dibandrol sekitar 15.000 rupiah. Keuntungan lain dari balon berisi gas helium adalah balon dapat terbang lebih lama sekitar lima sampai enam hari sedangkan balon berisi gas karbit hanya bertahan kurang dari dua hari saja.
Akan lebih aman jika kita tetap memilih balon berisi gas helium walaupun harganya jauh lebih mahal. Biasanya toko penyedia jasa balon akan menawarkan hal ini kepada konsumennya sehingga pilihan kembali lagi ada di tangan kita. Sekalipun buget untuk dekorasi balon sebagai hadiah atau kejutan ini sangat terbatas, tentu keamanan harus tetap diutamakan. Kita pasti tidak ingin hadiah dan kejutan yang kita siapkan berakhir dengan bencana karena balon yang meledak.
Segera hubungi tim sales dan call center kami untuk mendapatkan pelayanan produk gas Helium (He) dari PT. Gas Depo Industry.
CALL CENTER : 08179867722
E-MAIL : sales@gasdepo.co.id
Sejarah Penemuan Balon
Balon yang kita kenal saat ini ternyata melalui tahapan penemuan yang panjang. Saat pertama kali ditemukan, balon tidak langsung berbahan dasar karet dan fungsinya pun bukan sebagai aksesoris atau dekorasi yang lucu. Nah, berikut ini tahapan penemuan balon dari masa ke masa :
[accordion]
[toggle title=”1. Balon dengan bahan baku dari bagian tubuh binatang” state=”opened”]
Penemuan balon dengan bahan baku dari bagian-bagian tubuh binatang tercatat dalam masa Renaisans di Eropa. Sekitar abad ke XIV-XVI sekumpulan masyarakat Aztec yaitu Jean Merlin, Kaufman, Greenverg membuat balon dari kantung kemih, usus dan perut binatang. Pembuatan balon ini diperuntukan bagi persembahan dewa.
Ketiganya menyebutkan tentang tahapan membuat balon tersebut. Pertama-tama, mereka membersihkan dulu bagian tubuh binatang yang akan digunakan baik itu kantung kemih, usus maupun perut binatang tersebut. Setelah seluruhnya bersih, kemudian dijahit dengan menggunakan serta tanaman tertentu. Serat ini akan menempel dengan kuat setelah dikeringkan atau dijemur sinar matahari. Balon ini akan benar-benar kedap udara dan dapat ditiup. Inilah cikal bakal dari penemuan balon pada masa selanjutnya.
[/toggle]
[toggle title=”2. Balon dengan bahan baku dari karet“]
Pembuatan balon dengan bahan baku karet ditemukan secara tidak sengaja oleh Michael Faraday seorang profesor yang terkenal dengan teori elektromagnetiknya sekitar tahun 1824. Saat itu ia sedang melakukan percobaan yang berkaitan dengan hidrogen. Dalam jurnalnya, Faraday menyebutkan tentang tahapan penemuan ini. Bermula dari sifat elastis karet lateks yang dapat merenggang atau membesar sampai keadaannya menjadi transparan, kemudian ia mengisi karet lateks yang telah merenggang itu dengan gas hidrogen sehingga karet lateks tersebut dapat melayang di udara.
Tidak lama dari penemuan Faraday ini, Thomas Hancock yang merupakan seorang produsen perintis karet melakukan produksi masal dari balon karet temuan Faraday. Penemuan balon karet untuk mainan ini semakin dikembangkan oleh J.G Ingram pada tahun 1847. Ingram membuat balon tersebut jauh lebih tahan terhadap perubahan suhu.
[/toggle]
[toggle title=”3. Balon Era Modern“]
Mulai tahun 1920, semakin berkembang seni patung dari balon. Namun seni ini baru benar-benar terkenal setelah masa Perang Dunia kedua. Memasuki era modern, bahan baku balon semakin mengutamakan lingkungan sekitar. Pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan dan mudah terurai dengan tanah semakin dikembangkan. Saat ini bahan baku balon terbuat dari lateks pohon Hevea. Karet yang berasal dari pohon ini sangat ramah lingkungan dan mudah teerurai dalam tanah.
[/toggle]
[/accordion]