Helium adalah salah satu unsur gas dengan lambang H2 dan bernomor atom 2. Helium sama halnya dengan jenis gas lainnya seperti oksigen, karbondioksida, dan sebagainya yaitu tidak memiliki warna, tidak memiliki wujud dan tidak memiliki bau. Helium hanya berubah wujud pada kondisi tertentu yaitu kondisi yang sangat ekstrim dan suhu yang tekanannya tidak stabil. Helium ini memiliki titik didih terendah begitupun dengan titik leburnya dari seluruh unsur gas yang ada.
Gas Helium di Bumi
Helium menjadi unsur gas terbanyak kedua yang tersebar di jagat raya, sekitar 24% total massa keseluruhan alam semesta dan 12 kali massa seluruh unsur berat. Selain di Bumi, helium banyak ditemukan pada Matahari dan Jupiter. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa helium yang tersebar di alam semesta adalah helium-4 yang menyebar saat ledakan dahsyat beberapa juta tahun yang lalu.
Helium yang ditemukan di Bumi, kebanyakan helium yang tercipta dari peluruhan radioaktif yang menghasilkan inti atom helium-4, kemudian disebut helium radiogenik. Helium ini ada dalam gas bumi sekitar tujuh persen dari volume yang ada, untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan namun setelah melalui proses pemisahan temperatur rendah. Proses pemisahan temperatur rendah ini disebut dengan distilasi fakrasional.
Jual Tabung Gas Helium
Jenis Tabung Gas Helium terlengkap dengan harga murah kompetitif, ready stock, mutu dan kualitas isi gas presisi tinggi, delivery cepat dan pelayanan yang dapat diandalkan oleh PT. Gas Depo Industry. Ukuran volume tabung gas Helium (He) tersedia dalam kemasan tabung gas : 1m3, 6m3, 7m3 dengan tekanan kerja (work pressure) 150 Bar dan ukuran tabung gas 10m3 dengan tekanan kerja (work pressure) 200 Bar. Gas Helium (He) kami tersedia dalam grade purity atau tingkatan kemurnian Ultra High Purity (UHP) 99,999%.
Produk Gas Helium (He) dari PT. Gas Depo Industri, sudah dipakai oleh banyak perusahaan-perusahaan terkemuka dalam berbagai jenis industri seperti Oil and gas, Chemical and Petrochemical, Laboratorium, Balon Udara, Phamaceutical, Entitas Penelitian dari pemerintah maupun swasta, Lembaga Pendidikan dan Universitas, Industri Medis, dan masih banyak lagi. Indonesia saat ini belum bisa memproduksi gas Helium (He) dan masih mengimpor dari luar negeri ditambah adanya kekurangan pasokan (shortage) di tingkat global sehingga permintaan menjadi lebih besar dari pada supply, hal ini yang menyebabkan harga jual gas Helium (He) terkesan sangat mahal.
Helium Termasuk Golongan Gas Mulia
Sifat dan wujud helium sama saja seperti jenis gas lainnya yang tersebar di alam semesta. Helium memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh jenis gas lainnya. Keistimewaan itu karena helium termasuk dalam enam jenis golongan gas mulia. Gas mulia merupakan unsur-unsur gas yang memiliki tingkat kestabilan tinggi yang sebagian besarnya ditemukan langsung di alam dalam bentuk monoatomik. Sayangnya, gas mulia ini sangat sedikit yang tersebar di Bumi.
Adapun yang termasuk dalam golongan gas mulia adalah Helium, Argon, Neon, Xenon, Kripton, dan Radon. Keenam usur gas ini sangat langka terdapat di permukaan Bumi. Namun lain halnya dengan helium yang merupakan unsur gas tebanyak di alam semesta.
Mengapa helium disebut sebagai unsur gas terbanyak di alam semesta?
Karena helium ini banyak ditemukan pada Matahari, Matahari menggunakan helium sebagai bahan bakarnya. Sedangkan Radon merupakan unsur gas yang paling sedikit tersebar di atmosfer maupun udara. Sifat radon ini mudah berubah menjadi unsur lain karena sifatnya radioaktif sehingga walaupun radon ditemukan di muka bumi, kebanyakan sudah bertransformasi menjadi unsur yang berbeda dari asalnya.
Penggolongan gas mulia ini pertama kali ditemukan oleh Cavendish pada tahun 1785. Ia menemukan bahwa tidak adanya reaksi dari sebagian kecil udara meskipun telah melibatkan gas-gas dalam atmosfer. Peneliti selanjutnya adalah Sir William Ramsay dan Lord Raleigh (1894) yang berhasil memisahkan dan mengkategorikan salah satu unsur gas yang ada dalam atmosfer berdasarkan data spektrum. Mereka berdua mencoba untuk memberikan reaksi pada gas tersebut, sayangnya tidak berhasil sehingga gas ini dinamakan Argon.
[accordion]
[toggle title=”Penemuan Gas Helium“]
Penelitian Ramsay tidak berhenti sampai di sana, pada tahun 1895 akhirnya ia berhasil mengisolasi gas bernama Helium. Penelitian Ramsay merupakan cikal bakal dari penemuan Helium oleh Pierre Julius Caser Jansses yang merupakan seorang astromon asal Perancis. Jansses dapat mengidentifikasi helium saat terjadi gerhana matahari di India, ia melihat adanya garis kuning terang dalam spektrum matahari. Kejadian tersebut diperkuat dengan pengamatan Norman Lockyer pada tahun yang sama, ia pun melihat garis kuning yang sama dalam sprektum surya.
Unsur gas mulia selanjutnya ditemukan oleh Ramsay dan Travers pada tahun 1898 yang berhasil menemukan Xenon, Kripton dan Neon. Keduanya menemukan ketiga unsur ini melalui residu yang tersisa setelah udara cair menguap seluruhnya, melakukan pemisahan antar gas, sampai mencairkan udara. Keduanya melakukan beberapa percobaan hingga akhirnya ditemukanlah ketiga unsur gas itu.
Ramsay sangat konsisten dalam penelitian yang berkaitan dengan gas mulia ini. Pada tahun selanjutnya (1900-an), Ramsay bersama rekannya yang bernama Robert Whytlaw-Gray menemukan unsur gas bernama Radon. Radon disebut sebagai unsur gas terberat pada masanya. Penamaan unsur gas Radon baru menyebar dan tersebar luas sekitar tahun 1923.
Penyebutan gas mulia baru dikenal sekitar tahun 1962 melalui seorang ahli kimia asal Kanada yang bernama Neil Bartlett. Pada mulanya gas-gas yang termasuk golongan gas mulia ini dikategorikan dalam gas inert kemudian berganti dengan sebutan gas mulia karena keadaan yang stabil dan sulit untuk bereaksi dengan unsur lainnya. Nama-nama gas yang termasuk dalam golongan gas mulia diambil dari bahasa Yunani.
[/toggle]
[/accordion]
Penggunaan Tabung Gas Helium
Dewasa ini, gas helium banyak dimanfaatkan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Adanya manfaat dari gas helium menyebabkan gas tersebut akhirnya diproduksi masal dan dikemas dalam tabung, agar memudahkan untuk dipergunakan nantinya. Helium banyak dimanfaatkan dalam dunia medis. Biasanya helium dikombinasikan dengan gas oksigen untuk mengatasi penyakit tertentu.
Penyakit yang biasanya dapat teratasi dengan bantuan gas helium adalah gangguan pernapasan dengan kondisi paru-paru tertentu. Seseorang yang memiliki gangguan asma akut dapat teratasi dengan bantuan gas helium yang dikombinasikan dengan gas oksigen. Pengkombinasian dua undur gas ini selanjutnya dinamakan helioks. Berdasarkan penelitian para ahli, helioks dapat digunakan sebagai pertolongan pertama bagi seseorang yang memiliki penyakit paru obstruktif kronik.
Menurut ahli penyakit paru, helium sangat berperan dalam menurunkan resistensi pada saluran pernapasan seseorang yang menderita paru obstruktif kronik. Adanya gas helium yang dialirkan ke dalam pernapasan seseorang yang menderita penyakit ini dapat memudahkannya dalam menghirup udara secara normal. Rumah sakit menyediakan perawatan helioks ini bagi seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronik berat, penyakit asma, serta perawatan bagi penderita paru obstruktif kronik stadium akhir.
Tidak seperti gas oksigen yang ada dalam tabung, helioks ini tidak dapat digunakan sendiri. Penting untuk diketahui, helium yang digunakan untuk pengobatan bukanlah helium yang digunakan untuk balon gas. Jadi sangat tidak dianjurkan jika mencampur sendiri gas helium dan oksigen. Pemberian helioks sangat diawasi oleh tenaga medis. Selain itu, perawatan dengan gas helioks yang dilakukan di rumah relatif lebih mahal dibandingkan dengan perawatan langsung di rumah sakit.
Selain digunakan untuk dunia medis, helium banyak dimanfaatkan untuk berbagai penelitian sains, balon udara, bahan bakar roket serta untuk keperluan menyelam. Tabung helium sangat beragam dengan ukuran yang bervariasi sesuai kebutuhannya. Perawatan bagi tabung helium sama halnya dengan tabung yang berisi gas oksigen.
Tabung helium tidak boleh terkena langsung dengan cahaya matahari, tabung helium sebisa mungkin dijauhkan dari jangkauan anak-anak, dan yang terpenting jika gas helium dihirup terlalu banyak dapat menghambat oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Tentu sangat berbahaya jika oksigen yang masuk ke dalam tubuh, alirannya terhambat oleh gas lain. Lebih fatal lagi jika terlalu banyak dihirup, akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dalam menggunakan tabung yang berisi gas helium.
Segera hubungi tim sales dan call center kami untuk mendapatkan pelayanan produk tabung gas Helium (He) dari PT. Gas Depo Industry.
Call Center : 08179867722
E-mail : sales@gasdepo.co.id